Pemikiran Magis dan Gangguan Mental

Pemikiran Magis dan Gangguan Mental
Pemikiran Magis dan Gangguan Mental

Pemikiran magis adalah istilah klinis yang digunakan untuk menggambarkan berbagai macam keyakinan nonscientific dan kadang-kadang irasional yang umumnya didasarkan pada hubungan sebab-akibat yang diduga antara dua peristiwa. Misalnya, keyakinan akan kekuatan ritual untuk membawa jenis cuaca tertentu mungkin dianggap sebagai pemikiran magis.

Ini adalah semacam pemikiran magis yang sering dibagikan oleh kelompok orang tertentu yang cenderung diterima secara sosial di antara anggota kelompok itu. Suatu budaya yang berbagi keyakinan dalam paranormal (bahwa ada hal-hal seperti hantu, misalnya) dapat dilihat sebagai pemikiran magis bagi kebanyakan orang pada umumnya. Tetapi untuk tradisi agama dan budaya yang percaya pada keberadaan roh, setan, dan entitas lain, pemikiran magis seperti itu baik-baik saja.

Jenis pemikiran magis umum lainnya melibatkan takhayul pribadi. Pikirkan tentang atlet yang selalu makan makanan tertentu sebelum pertandingan karena mereka percaya itu akan membantu mereka bermain lebih baik atau lebih mungkin untuk menang — hanya karena makanan itu mendahului kemenangan besar di masa lalu.

Dan akhirnya, ada tipe pemikiran magis yang melibatkan merenungkan kemungkinan dan situasi yang tidak mungkin. Bukanlah pemikiran magis untuk mengajukan suatu teori, asalkan orang itu dengan jelas memahami bahwa teori itu tidak selalu rasional menurut logika ilmiah. Sebenarnya, pemikiran magis semacam inilah yang telah menyebabkan hipotesis akhirnya terbukti benar: bahwa Bumi tidak datar, misalnya, atau bahwa manusia tidak dapat terbang.

Ketika Berpikir Magis Adalah Masalah

Meskipun sangat tidak mungkin bahwa mengunyah sepiring lasagna buatan sendiri secara langsung akan menyebabkan pemain baseball untuk melenggang permainan yang sempurna, tidak ada yang akan mengejek pitcher itu karena berpegang pada ritual pra-permainannya. Hal yang sama berlaku untuk peneliti yang mengikuti firasat yang mengarahkannya untuk berhipotesis dan akhirnya menguji apa yang di permukaan mungkin tampak sebagai realitas ilmiah yang mustahil.

Saat itulah pemikiran magis jelas tidak cocok dengan norma-norma sosial yang dapat diterima yang dapat menjadi perhatian. Pemikiran magis kadang-kadang merupakan gejala gangguan mental. Seseorang dengan gangguan obsesif-kompulsif, misalnya, dapat mengembangkan ritual, seperti mencuci tangan secara konstan dengan keyakinan bahwa melakukan hal ini akan memberi mereka sejumlah kontrol yang irasional atas lingkungan mereka. Delusi dan pemikiran yang tidak teratur yang mencirikan skizofrenia juga merupakan indikasi dari pemikiran magis yang bersifat patologis.

Pemikiran magis yang mengkhawatirkan harus dievaluasi oleh profesional kesehatan mental. Jika Anda atau orang yang Anda cintai menemukan bahwa pemikiran magis menuntun pada pemikiran bunuh diri atau bunuh diri, carilah bantuan. Hal yang sama berlaku untuk pemikiran magis yang menghalangi fungsi normal sehari-hari — mempertahankan kebersihan pribadi, misalnya. Seringkali pemikiran magis dapat menjadi cara yang berguna untuk melawan kecemasan dan kegelisahan, seperti pemain baseball pra-pertandingan lasagna, tetapi ketika itu menghambat kehidupan sehari-hari atau menjadi mengancam jiwa, itu adalah penyebab serius untuk perhatian.

Artikel Terkait

Pemikiran Magis dan Gangguan Mental
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email