Biografi Gordon Allport

Biografi Gordon Allport
Biografi Gordon Allport

Gordon Allport adalah seorang psikolog perintis yang sering disebut sebagai salah satu pendiri psikologi kepribadian. Dia menolak dua aliran pemikiran yang dominan dalam psikologi pada saat itu, psikoanalisis dan behaviorisme, mendukung pendekatannya sendiri yang menekankan pentingnya perbedaan individu dan variabel situasional.

Hari ini ia mungkin paling diingat karena kontribusinya terhadap teori kepribadian kepribadian. Dalam ulasan psikolog paling berpengaruh di abad ke-20, Allport menduduki peringkat ke-11 sebagai psikolog terkemuka.

Masa muda

Gordon Allport lahir di Montezuma, Indiana, pada 11 November 1897. Dia adalah yang termuda dari empat bersaudara dan sering digambarkan sebagai pemalu, tetapi juga pekerja keras dan rajin belajar. Ibunya adalah seorang guru sekolah dan ayahnya adalah seorang dokter yang menanamkan di Allport etika kerja yang kuat. Selama masa kecilnya, ayahnya menggunakan rumah keluarga ke rumah dan merawat pasien.

Allport mengoperasikan bisnis percetakannya sendiri selama masa remajanya dan menjabat sebagai editor koran sekolah menengahnya. Pada 1915, Allport lulus kedua di kelasnya dan mendapatkan beasiswa ke Harvard College, di mana salah satu kakak laki-lakinya, Floyd Henry Allport, sedang mengerjakan Ph.D. dalam psikologi.

Setelah mendapatkan gelar sarjana dalam filsafat dan ekonomi dari Harvard pada 1919, Allport pergi ke Istanbul, Turki, untuk mengajar filsafat dan ekonomi. Setelah satu tahun mengajar, dia kembali ke Harvard untuk menyelesaikan studinya. Allport meraih gelar Ph.D. dalam psikologi pada tahun 1922 di bawah bimbingan Hugo Munsterberg.

Pertemuan Sigmund Freud

Dalam sebuah esai berjudul "Pola dan Pertumbuhan dalam Kepribadian," Allport menceritakan pengalamannya bertemu psikiater Sigmund Freud. Pada 1922, Allport pergi ke Wina, Austria, untuk menemui psikoanalis terkenal. Setelah memasuki kantor Freud, dia duduk dengan gugup dan menceritakan sebuah kisah tentang seorang bocah lelaki yang dia lihat di kereta selama perjalanannya ke Wina. Bocah itu, kata Allport, takut kotor dan menolak duduk di tempat seorang pria yang tampak kotor sebelumnya duduk. Allport berteori bahwa anak itu telah memperoleh perilaku dari ibunya, yang tampaknya sangat mendominasi.

Freud mempelajari Allport sejenak dan kemudian bertanya, "Dan apakah bocah sekecil itu kamu?"

Efek pada Pendekatan untuk Psikologi

Allport memandang pengalaman itu sebagai upaya Freud untuk mengubah pengamatan sederhana ke dalam analisis memori sadar Allport tentang masa kecilnya sendiri. Pengalaman ini nantinya akan menjadi pengingat bahwa psikoanalisis cenderung menggali terlalu dalam. Behaviorisme, di sisi lain, Allport percaya, tidak menggali cukup dalam. Alih-alih, Allport memilih untuk menolak psikoanalisis dan behaviorisme dan merangkul pendekatannya yang unik terhadap kepribadian.

Pada titik ini dalam sejarah psikologi, behaviorisme telah menjadi kekuatan dominan di Amerika Serikat dan psikoanalisis tetap berpengaruh kuat. Pendekatan Allport terhadap psikologi manusia menggabungkan pengaruh empiris dari behavioris dengan pengakuan bahwa pengaruh tidak sadar juga dapat memainkan peran dalam perilaku manusia.

Karier dan Teori

Allport mulai bekerja di Harvard pada tahun 1924 dan kemudian pergi untuk menerima posisi di Dartmouth. Pada 1930, ia kembali ke Harvard di mana ia akan tetap tinggal selama sisa karier akademisnya. Selama tahun pertamanya di Harvard, dia mengajarkan apa yang paling mungkin kelas psikologi kepribadian pertama yang ditawarkan di Amerika Serikat. Karyanya sebagai guru juga memiliki efek yang sangat besar pada beberapa muridnya, termasuk Stanley Milgram, Jerome S. Bruner, Leo Postman, Thomas Pettigrew, dan Anthony Greenwald.

Sifat teori kepribadian

Allport mungkin paling dikenal karena teori kepribadian kepribadiannya. Dia mulai mengembangkan teori ini dengan membaca kamus dan mencatat setiap istilah yang dia temukan yang menggambarkan sifat kepribadian. Setelah menyusun daftar 4.500 sifat yang berbeda, ia mengaturnya menjadi tiga kategori sifat yang berbeda, termasuk:
  • Ciri-ciri kardinal: Ini adalah ciri-ciri yang mendominasi seluruh kepribadian seseorang. Ciri-ciri kardinal dianggap cukup langka.
  • Ciri sentral: Ciri umum yang membentuk kepribadian kita. Sifat seperti kebaikan, kejujuran, dan keramahan adalah contoh dari sifat-sifat sentral.
  • Ciri-ciri sekunder: Ini adalah sifat-sifat yang hanya hadir dalam kondisi dan keadaan tertentu. Contoh sifat sekunder akan menjadi gugup sebelum menyampaikan pidato kepada sekelompok besar orang.

Kontribusi untuk Psikologi

Allport meninggal pada 9 Oktober 1967. Selain teori kepribadiannya, ia meninggalkan tanda yang tak terhapuskan pada psikologi. Sebagai salah satu tokoh pendiri psikologi kepribadian, pengaruh langgengnya masih terasa sampai sekarang. Daripada berfokus pada pendekatan psikoanalitik dan perilaku yang populer selama waktunya, Allport memilih untuk menggunakan pendekatan eklektik.

Publikasi Pilihan

Berikut ini beberapa karya Allport untuk dibaca lebih lanjut:
  • Allport GW. Kepribadian: Interpretasi Psikologis. New York: Holt, Rinehart & Winston; 1937.
  • Allport GW. Individu dan Agama-Nya. New York: McMillan; 1950.
  • Allport GW. The Nature of Prejudice. Cambridge, MA: Addison-Wesley; 1954.
  • Allport GW. Menjadi: Pertimbangan Dasar untuk Psikologi Kepribadian. New Haven: Yale University Press; 1955.
  • Allport GW. Pola dan Pertumbuhan dalam Kepribadian. New York: Holt, Rinehart & Winston; 1961.

Artikel Terkait

Biografi Gordon Allport
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email