Memahami Kesadaran Kolektif

Memahami Kesadaran Kolektif
Memahami Kesadaran Kolektif

Kesadaran kolektif pada awalnya didefinisikan oleh Carl Jung dan kadang-kadang disebut sebagai jiwa obyektif. Ini mengacu pada gagasan bahwa segmen pikiran bawah sadar terdalam diwariskan secara genetik, dan tidak dibentuk oleh pengalaman pribadi.

Menurut ajaran Jung, ketidaksadaran kolektif adalah umum untuk semua manusia dan bertanggung jawab untuk sejumlah naluri yang mendalam, seperti perilaku seksual dan naluri hidup dan mati.

Ketidaksadaran Pribadi

Mungkin lebih mudah untuk memahami ketidaksadaran kolektif jika Anda pertama kali memahami beberapa dasar ketidaksadaran pribadi. Hal ini dianggap oleh Sigmund Freud sebagai produk dari pengalaman pribadi yang ditekan atau terlupakan yang pada suatu waktu berada dalam pikiran sadar Anda.

Dalam pengaturan terapeutik, seorang dokter mungkin menggunakan psikoanalisis sebagai bagian dari rencana perawatan untuk menghadapi memori yang tertindas dari peristiwa traumatis masa lalu yang saat ini mempengaruhi hidup Anda. Ini adalah salah satu pendekatan untuk pengobatan beberapa gangguan perilaku dan psikologis, seperti fobia spesifik, yang mungkin berasal dari memori masa lalu.

Naluri dan Dorongan Tidak Sadar

Naluri sangat memengaruhi perilaku manusia dan terpisah dari motivasi rasional pikiran sadar. Bidang psikologi analitis memandang perilaku sebagai berasal dari keyakinan yang tidak disadari. Emosi dan perilaku sering dijelaskan sebagai berakar pada ketidaksadaran kolektif. Seorang penyewa inti psikologi evolusioner adalah bahwa faktor keturunan berkontribusi pada jaringan saraf kompleks yang mengendalikan emosi dan respons perilaku.

Ketidaksadaran dan Arketipe Kolektif

Arketipe sangat penting dalam menjelaskan konsep ini. Konten ketidaksadaran kolektif Anda termasuk arketipe, yang merupakan gambar dasar dan mendasar yang sudah ada sebelumnya, atau bentuk-bentuk yang Anda miliki sebagai akibat dari ketidaksadaran kolektif Anda.

Arketipe termasuk anak yang tidak bersalah, orang tua yang bijak, femininitas, dan maskulinitas. Contoh bagus dari arketipe alam adalah api. Menurut teori Jung, Anda menyadari implikasi dari arketipe ini karena ketidaksadaran kolektif Anda.

Kepercayaan yang Kompleks

Menurut teori kepercayaan tak sadar kolektif, keyakinan mendalam tentang spiritualitas dan agama dijelaskan sebagai sebagian karena ketidaksadaran kolektif. Seleksi alam evolusioner dipostulasikan sebagai dasar genetik bagi keyakinan agama.

Demikian pula, moral, etika, dan konsep keadilan atau benar dan salah dapat dijelaskan dengan cara yang sama, dengan ketidaksadaran kolektif sebagai sebagian bertanggung jawab.

Kolektif Unconscious dan Phobia

Memori genetik dapat menjelaskan fobia spesifik, ketakutan akan objek tertentu, atau situasi tertentu. Fobia ular (ophidiophobia) bermanifestasi pada anak-anak bahkan ketika tidak ada asal traumatis yang jelas untuk ketakutan mereka.

Sebagai contoh, sebuah penelitian menemukan bahwa sepertiga anak-anak Inggris pada usia enam tahun takut pada ular meskipun jarang bertemu ular di Kepulauan Inggris. Anak-anak tidak pernah bersentuhan dengan ular dalam situasi traumatis, tetapi ular masih menghasilkan respons yang cemas.

Takut pada kegelapan, suara keras, jembatan, atau darah semuanya dapat berakar di bawah sadar kolektif ini, yang diusulkan sebagai sifat genetik yang diturunkan.

Kolektif Unconscious dan Gut Bacteria

Ketidaksadaran kolektif sedang diperiksa dalam cahaya yang berbeda dalam beberapa tahun terakhir. Penelitian psikiatri sekarang melihat peran bakteri dalam ketidaksadaran kolektif. Gen dalam bakteri usus melebihi gen dalam tubuh manusia, dan bakteri ini dapat menghasilkan senyawa neuroactive. Diperkirakan oleh beberapa peneliti bahwa senyawa neuroaktif ini mungkin menjadi bagian dari ketidaksadaran kolektif yang mengatur perilaku manusia. Jika demikian, penelitian mikroba usus mungkin merupakan bagian yang sangat penting dari penelitian psikiatri di masa depan,

Latar Belakang Carl Jung

Carl Jung lahir di Swiss pada tahun 1875 dan mendirikan sekolah psikologi analitis. Dia bertanggung jawab untuk mengusulkan dan mengembangkan konsep psikologis ketidaksadaran kolektif dan arketipe, bersama dengan kepribadian introvert dan ekstrovert.

Keluarganya mengharapkan dia untuk mengikuti jejak banyak anggota keluarga dan bergabung dengan pendeta, tetapi sebaliknya, dia mengejar ilmu kedokteran dan mempelajari biologi, zoologi, dan arkeologi, serta filsafat, literatur Kristen awal, dan mitologi.

Jung bekerja dengan Sigmund Freud, seorang psikolog awal terkemuka lainnya. Dalam studi awal, karya Jung menegaskan banyak ide Freud. Seiring berjalannya waktu, keduanya terbelah dalam prinsip-prinsip psikologi mereka. Jung memperebutkan prinsip-prinsip psikoanalisis Freud. Perbedaan besar antara penjelasan mereka tentang ketidaksadaran adalah bahwa Freud percaya bahwa ketidaksadaran adalah hasil dari pengalaman pribadi, sementara Jung percaya bahwa ketidaksadaran adalah hasil dari pengalaman kolektif yang diwariskan dalam gen.

Artikel Terkait

Memahami Kesadaran Kolektif
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email