Konstruktuvisme dalam Psikologi dan Psikoterapi

Konstruktuvisme dalam Psikologi dan Psikoterapi
Konstruktuvisme dalam Psikologi dan Psikoterapi

Konstruktivisme adalah teori yang berpendapat bahwa manusia adalah pembuat makna dalam kehidupan mereka dan pada dasarnya membangun realitas mereka sendiri. Dalam berbagai pendekatan psikoterapeutik yang berada di bawah payung konstruktivisme, klien dipandang sebagai peserta aktif yang menciptakan dan menentukan jalur hidupnya sendiri. Pemikiran konstruktif berbeda dari bentuk-bentuk lain dari teori modern yang memandang realitas sebagai tetap dan ditemukan oleh klien. Sebaliknya, dalam konstruktivisme, realitas adalah sesuatu yang diciptakan.

Terapi Konstruktif

Terapi konstruktif menawarkan perspektif yang bergeser jauh dari fokus tradisional dalam psikologi tentang apa yang salah dengan klien tertentu untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap kekuatan seseorang. Lebih optimis dan mengikuti sumber daya klien, tujuan, harapan, dan mimpi. Ada lebih banyak kekhawatiran di mana seseorang ingin masuk ke dalam kehidupan mereka sebagai lawan dari sejarah atau masa kanak-kanak mereka. Klien dilihat sebagai pencipta realitas pro-aktif.

Bagaimana cara orang membuat makna?

Dalam teori konstruktivis, makna tidak selalu diciptakan oleh individu tetapi secara sosial dalam kaitannya dengan yang lain. Ini "menimbulkan set makna yang berkembang yang muncul tanpa henti dari interaksi antara orang-orang. Makna ini tidak terikat pada tengkorak dan mungkin tidak ada di dalam apa yang mungkin kita anggap sebagai pikiran individu. '" (Hoffman, 1990). Realitas adalah karena itu dibangun secara sosial. Teori ini mirip dengan apa yang dikemukakan dalam bidang mutakhir yang disebut neurobiologi interpersonal, yang memandang identitas manusia sebagai lebih relasional daripada individu. Dengan kata lain, kita adalah siapa kita sebagaimana kita berhubungan dengan yang lain.

Terapis Konstruktif

Peran terapis yang konstruktif dalam psikoterapi tidak seperti peran "dokter" klasik di mana terapis seharusnya "menyembuhkan" atau "mengobati" seorang pasien. Sementara terapis memiliki keterampilan dan keahlian yang signifikan pada sesi fasilitasi dan bimbingan, terapis konstruktif tidak dilihat sebagai ahli obyektif. Dalam konstruktivisme, ada kesadaran mendalam tentang subjektivitas yang dimiliki setiap orang, termasuk terapis. Terapis dan klien oleh karena itu dilihat sebagai peserta kolaboratif karena mereka membuat makna bersama dan membantu klien dalam menciptakan realitas terbaiknya saat mereka bergerak maju bersama.

Terapis yang konstruktif menganut keyakinan dalam realitas yang terkonstruksi secara sosial dan melihat pekerjaannya dengan klien sebagai membangun bersama makna bersama melalui percakapan. Terapis berfokus pada kekuatan klien, dan tidak mencari penyakit atau kekurangan, tetapi lebih menekankan sumber daya. Dia berfokus pada masa depan dan berharap dan optimis tentang kemampuan klien untuk membuat perubahan positif.

Apa sajakah bentuk terapi yang berada di bawah payung konstruktivis?

Solusi Focused Brief Therapy (SFBT) adalah bentuk terapi singkat yang telah digunakan dengan semua jenis orang, keluarga, dan masalah. Penekanannya, seperti halnya banyak terapi konstruktivis, adalah pada kekuatan dan solusi klien yang mungkin sudah tersedia bagi mereka. Fokus pada apa yang sudah bekerja, sebagai lawan dari fokus pada apa yang salah, menghasilkan lebih banyak solusi sebagai hasilnya.

Terapi Emosional Focused (EFT) digunakan terutama dengan pasangan untuk memperdalam, memperkaya, dan menyimpan hubungan. Sementara EFT berada di bawah payung konstruktif, itu juga merupakan pendekatan yang sebagian besar didasarkan pada teori lampiran, yang menekankan pentingnya ikatan emosional yang aman dan aman dengan yang lain.

Narasi Terapi telah digunakan dengan anak-anak, keluarga, dan orang dewasa. Narasi Terapi menawarkan klien kesempatan untuk menguasai hidup mereka melalui cerita yang mereka ceritakan sendiri. The Therapist Naratif membantu mewujudkan realitas yang disukai klien dan memungkinkan mereka untuk secara esensial menulis ulang kehidupan mereka.

Konstruktivisme dalam kesehatan mental menawarkan banyak harapan dan optimisme. Dengan terapis konstruktivis tepercaya yang dapat secara terampil memfasilitasi percakapan yang mengubah kehidupan, kemungkinan dan peluang baru muncul dalam kehidupan klien.

Artikel Terkait

Konstruktuvisme dalam Psikologi dan Psikoterapi
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email